Sabtu, 03 Maret 2012

Experience...

MY EXPERIENCE
Pengalamanku yang pertama mungkin sedikit menyeramkan, hingga sekarang akupun masih bingung dengan apa yang telah ku lihat dahulu. Pada saat mbah putri yang mengasuhku masih ada, aku masih taman kanak-kanak. Ketika mbah kakungku pergi untuk melayat di dekat kuburan, aku merengek ingin ikut, namun aku ditahan oleh mbah putri dan aku ditaruh didepan rumahnya edha bersama mbah putri. Aku tiba-tiba lari menyusul mbah kakungku ke tempat layat, namun aku tidak tahu tempatnya, dan aku berhenti di depan “kebon” yang didalamnya mungkin tempat layatnya. Tapi, aku mulai berpikir “mana mungkin layat didalam kuburan?” dan ketika itu aku melihat sesosok bertubuh besar didalam kuburan itu, dia mengenakan jubah merah beserta topi merah yang amat besar dan dia diikat menggunakan tali, dia bergerak-gerak seperti ingin lepas dari ikatan tali tersebut. Itu ceritaku yang pertama, agak sedikit aneh bagiku dan itu mahluk apa? Hantukah? Akupun tidak tahu.
Pengalamanku yang kedua terbilang pengalaman yang menyedihkan. Panjang ceritanya, sebenarnya aku sudah mengetahui ini. Walaupun aku tidak tahu pasti kapan hal itu akan terjadi. Jam 12 malam aku dibangunkan oleh ibuku. Aku sudah berdoa semoga hal itu jangan terjadi hari minggu tanggal 22 januari 2012, semoga terjadi beberapa hari, bulan atau bahkan tahun kemudian. Ketika aku terbangun dengan badan yang malas, aku diajak pergi ke Jetis untuk melayat kakekku yang telah mengasuhku dari kecil ternyata telah tiada. Malam itu isak tangis sekeluarga tidak terasa termasuk aku, karena kami tahu bahwa dia sudah hampir kembali kerumah-Nya. Walaupun aku masih tidak percaya hingga saat ini, berusaha direlakan saja.
Pengalamanku yang terahkir adalah pengalaman setengah lucu dan pengalaman setengah menyedihkan bagi diriku. Kenapa aku selalu berpikir bahwa aku “dianak tirikan dengan anjingku” ibuku lebih kangen dengan anjingku dibanding denganku. Aku dipanggil oleh ibuku “ndul?” tapi anjingku dipanggil “adek kecil..” memangnya adekku. “adek kecil mau tidur ya.. ?” dalam batinku “koyo wong wae”.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar